- Prenatal care ataupun antenatal care adalah sama artinya yaitu perawatan kehamilan. Sedangkan perkataan prenatal dan antenatal berasal dari bahasa Yunani dan berarti: pre = sebelum, ante = dimuka, sedangkan natal, dari kata natus yang artinya persalinan. Jadi kedua perkataan mengenai masa hamil yaitu sebelum seorang ibu bersalin.
- Penelitian lain menyatakan Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 1998).
- Antenatal care adalah suatu periode persiapan, baik secara fisik yakni pertumbuhan dan adaptasi maternal maupun secara psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua (Bobak, 2005)
- Sedangkan menurut Farer (1999) antenatal care adalah suatu tahapan dimana dilakukannya pengawasan terhadap kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelainan yang timbul dan untuk mengantisipasi semua masalah yang timbul selama kehamilan, persalinan dan periode post natal.
- Antenatal care adalah memberikan pengawasan atau pemeliharaan ibu hamil sampai melahirkan bayinya, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada ibu-ibu hamil, melahirkan serta nifas, serta menurunkan angka kematian bayi sampai umur sekitar satu tahun serta anak-anak prasekolah (Dainur, 1995).
- Dari pengertian tersebut yang dimaksud dengan antenatal care adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan untuk mendapatkan ibu dan bayi yang sehat.
2.1.2 Tujuan Antenatal Care
Secara khusus pengawasan antenatal care bertujuan untuk:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kehamilan ibu dan perinatal (Manuaba, 1998).
Secara rinci tujuan dari antenatal care juga dapat dibagi dua yaitu:
1. Tujuan antenatal care pada ibu:
Untuk mengurangi penyulit-penyulit masa antepartum
Untuk mempertahankan kesehatan jasman maupun rohani dari ibu
Supaya persalinan dapat berlangsung dengan aman
Supaya ibu sehat postpartum
Supaya ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin
2. Tujuan antenatal care pada anak
Mengurangi prematuritas, kelahiran mati dan kematian neonatal
Kesehatan yang optimal dari bayi (obstetri fisiologi).
2.1.3 Jadwal Pemeriksaan
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin dan oleh seorang wanita merasakan diri hamil.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
• Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat satu bulan.
• Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
• Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
• Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
• Periksa khusus bila ada keluhan –keluhan.
Adapun jadual pemeriksaan antenatal care adalah:
1. Trimester I dan II
- Setiap bulan sekali
- Diambil data tentang labolatorium
- Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein ½ gr/kg BB = satu telur/hari
- Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan
- Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
2. Trimester III
- Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
- Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
- Diet empat sehat lima sempurna
- Imunisasi tetanus II
- Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
- Rencana pengobatan
- Nasihat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan ( Manuaba, 1998).
Jadual pemeriksaan kehamilan disesuaikan menurut kondisi pasien masing-masing. Misalnya kalau wanita hamil banyak muntah pada hamil muda maka ia tidak dipesan kembali setelah satu bulan, tetapi mungkin sekali seminggu atau sekali dua minggu. Sedangkan jadual melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 kali selama hamil.
2.1.4 Kegiatan dalam Antenatal (Antenatal Care)
Pelayanan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu hamil dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Adapun tujuan pelayanan antenatal adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat (Depkes RI, 1994)..
Pemeriksaan antenatal yang dilaksanakan di tingkat pelayanan dasar hendaknya memenuhi tiga aspek pokok, yaitu:
1. Aspek medis, yaitu meliputi diagnosa kehamilan, penemuan kelainan secara dini dan pemberian terapi sesuai diagnosis.
2. Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil, antara lain mengenai pemeliharaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor resiko yang dimilikinya serta pencarian pertolongan yang memadai secara tepat.
3. Rujukan ibu hamil dengan resiko tinggi ke tempat pelayanan yang mempunyai fasilitas lengkap.
2.1.5 Riwayat kesehatan
a. Kehamilan saat ini
Pasien dating berkunjung karena adanya tanda-tanda presumsi kehamilan. Suatu tinjauan ulang gejala-gejala yang dirasakan dan bagaimana ia menanganinya membantu perawat mengumpulkan data dasar untuk mengembangkan rencana perawatan. Perhitungan TPP dapat dilakukan pada kesempatan ini.
b. Riwayat obstetri/ginekologi
Data yang dikumpulkan mencakup usia menarke dan riwayat menstruasi, infertilitas, setiap anomali ginikologi, riwayat penyakit menular seksual, riwayat seksual, semual, semua kehamilan, termasuk kehamilan saat ini.
c. Riwayat medis
Riwayat medis menguraikan kondisi medis atau bedah yang dapat mempengaruhi perjalanan atau dipengaruhi kehamilan. Misalnya wanita hamil yang menderita diabetes. Bedah terdahulu diuraikan apabila seorang wanita pernah menjalani bedah rahim.
d. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga dekat pasien, termasuk orang tua, saudara kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetic atau familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
e. Riwayat nutrisi
Aspek ini adalah komponen penting dalam riwayat prenatal. Status nutrisi seorang wanita hamil memiliki efek langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan wanita memiliki motivasi yang tinggi untuk mkempelajari gizi yang baik. Pengkajian diet dapat pengungkapkan data praktik diet khusus, alergi makanan, prilaku makan serta factor-faktor lain yang terkait dengan nutrisi.
f. Riwayat sosial
Faktor-faktor situasi seperti pekerjaan wanita atau pasangan nya, pendidikan, status perkawinan, latar belakang budaya serta status sosial ekonomi ditetapkan dalam riwayat sosial.
2.1.6 Penentuan tanggal lahir
Menentukan umur hamil sangat penting untuk menentukan persalinan. Umur hamil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Naegle. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari, dapat dihitung dari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah sembilan. TTP =(hari pertama HT+ 7) dan (bulan HT + 3).
2.1.7 Program pelayanan Antenatal
Menurut Depkes RI (1997), menyebutkan bahwa dalam penerapan operasional pelayanan antenatal menggunakan standar minimal 5 T, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan ibu hamil
2. Mengukur tekanan darah ibu hamil
3. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap
4. Mengukur tinggi fundus uteri
5. Pemberian tablet zat besi
2.1.8 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan lege artis : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan jantung, paru-paru dan sebagainya.
a. Pemeriksaan fisik umum
- kesan umum : kompos mentis, tampak sakit.
- Pemeriksaan : tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, berat badan dan hal lain yang perlu dipantau.
b. Pemeriksaan fisik khusus
- obstetri
- pemeriksaan dalam/rektal
- pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan umum
1. Bagaimana kondisi umum pasien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran.
2. Adakah anemia, cyanosis, ikterus, dispnea.
3. Keadaan jantung dan paru – paru.
4. Adakah Oedema.
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxemia gravidarum, tekanan rahim.
5. Refleks : Terutama reflek lutut, reflek ini negatif pada hypovitaminose B1 dan penyakit saraf.
6. Tensi
Tensi pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 systolik / 90 diastolik.
7. Berat badan
Berat badan dalam triwulan 3 tidak boleh tambah dari 1 kg seminggu atau 3 Kg / bulan
Peningkatan yang berlebih dapat disebabkan oleh retensi.
8. Pemeriksaan Laboratorium
Air kencing : Glukosa, protein, sedimen
Darah : Hb 3 bl / x kalau sering terjadi defisiensi Fe, GD, gol darah.
Feses : -
Pemeriksaan Kebidanan
1. Infeksi
Muka : Adakah eloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,
bagaimana keadaan lidah, gigi.
Leher : Apakah vena terbendung di leher, apakah kelenjar gondok membesar,
kelenjar membesar.
Dada : Bentuk buah dada, pygmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum.
Perut : Perut membesar kedepan, kesamping, keadaan pucat pigmentasi di
linea alba, nampak gerakan janin, strie gravidarum.
Vulva : Keadaan perineum, carrlah varices, tanda chadwick, candylomata,
fluor.
Anggota bawah : Varices, udem, luka, cicatrix pada lipat paha.
2. Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi.
3. Palpasi
Palpasi perut untuk menentukan :
• Besar dan konsistensi rahim,
• Bagian-bagian janin, letak, presentase,
• Gerakan janin,
• Konraksi rahim Braxton-Hicks dan his
Cara palpasi ada bermacam-macam :
• Menurut leopold dengan variasi,
• Menurut Knebel,
• Menurut Budin, dan
• Menurut Ahlfeld
Leopold I:
- Pemeriksaan berdiri disisi kanan pasien menghadap muka ibu.
- Buka pakaian pasien pada bagian perut ibu.
- Atur posisi kaki dengan cara kaki ditekuk (semi dorsal recumbent).
- Gosokkan kedua telapak pemeriksa.
- Letakkan kedua telapak tangan pada perut ibu sebelah kanan dan tangan kanan disisi perut ibu sebelah kiri.
- Ketengahkan uterus untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang berada difundus.
- Hasil bila teraba bundar, lunak dan tidak melenting berarti bokong. Bila teraba bulat, keras dan melenting berarti kepala