Senin, Oktober 19, 2009

riset kep

SYSTEM MODEL NEUMAN
HEALTH CARE SYSTEM

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Paradigma keperawatan merupakan konsep sentral keperawatan yang menjelaskan tentang teori-teori model konseptual keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model konseptual keperawatan adalah “System Model Neuman” dimana beliau menyampaikan bahwa manusia sebagai suatu system.

2. Historis Perspektif Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF.















Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan.
Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.
Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).

B.TINJAUAN TEORI
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel:
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

C. PERKEMBANGAN SISTEM MODEL NEUMAN
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
D. KONSEPTUAL MODEL NEUMAN
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas system.

a. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual. 1). Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh 2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental 3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi. 4) Faktor perkembangan sepanjang hidup. 5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah
Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
 Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense:
Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.

Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

b. Lingkungan menurut Neuman
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.


c. Sehat menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar

d. Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.


e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien.
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.

f. Hubungan antara keempat konsep sentral.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan .
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah 1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah – ubah 2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien 3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien / system klien. Empat metaparadigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan
Tahap Proses Pendekatan Menurut B. Neuman :
1) Pengkajian
2) Diagnosis keperawatan komunitas atau kelompok
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi

E. GARIS PERTAHANAN DAM PERLAWANAN
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

F. TINGKATAN PENCEGAHAN
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer.
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.

b. Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

c. Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.

Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

G. ANALISA
Pada bab ini akan kelompok uraikan analisis internal, analisa konsep keperawatan, dan analisis kekuatan dan kelemahan.
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . secara garis besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :
• Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
•Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
•suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal.
•Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
•Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
•Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan perkembangan status.
• Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan dengan stressor.
• Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
• Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.

Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ) Asumsi untuk system yang lebih besar membutuhkan perkembangan dan evaluasi yang hati – hati dalam menjawab pertanyaan : Apakah komunikasi atau kelompok normal dan garis pertahanan fleksibel ? Bagaimana keluarga atau kelompok membantu status kesehatan ? Apakah garis pertahanan keluarga dan komunitas ? dari presentasi model mungkin digunakan petunjuk untuk menjawab.

Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau manifestasi aktual respon terhadap stressor
Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.


H. KEKUATAN TEORI NEUMAN
•Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan
•Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan
I. KELEMAHAN TEORI NEUMAN
Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
 Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
 Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan
J. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
























PENUTUP

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.


















DAFTAR PUSTAKA


Clark, MJD. 1999. Nursing in the Community: Dimensions of Community Health Nursing 3th Ed. Stamford: Appleton & Lange (p.391).

Fawcett, Jacqueline (2005), Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and Evaluation of Nursing Model and Theories, Second Ed, FA Davis, Philadelphia .

Fitzpatrick,Joyce J (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and Application, Second Ed, Appleton & Lange , California .

George, JB (1995), Nursing Theories, 4 Ed, Appleton & Lange , USA .

Hitchcock,JE, Schubert PE , Thomas S.A (1999), Community Health Nursing: Caring in Action, Delmar , New York .

Kozier, Barbara, Erb G, Blais K, Wilkinson JM (1995), Fundamentals of Nursing : Concepts,Process and Practice, 5 ed , Addison-Wesley, California.

Marilyn M. Friedman (1998), Family Nursing, Research. Theory and Practice, Fourth edition, Applenton & Lange, Stamford , Connecticut , USA .

Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby Company, St. Louis .

Meleis, Afaf Ibrahim (1997), Theoretical Nursing : Development and Progress, Third Ed, Lippincott , New York

artikela_ku


“PERKENANKANLAH AKU MENCINTAI_MU SEMAMPUKU”

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai_Mu
Lembar demi lembar kitab kupelajari
Untai demi untai kata para Ustadz ku resapi
Tentang cinta para Nabi
Tentang kasih para Sahabat
Tentang mahabah para Sufi
Tentang kerinduan para syuhada
Lalu ku tanam di jiwa dalam-dalam
Ku tumbuhkan dalam mimpi2 dan idealisme yang mengawang di awan

Tapi Rabb….
Berbilang detik, menit, jam, hari, pecan, bukan dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintai_Mu dengan cinta yang paling utama, namun
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk_Mu
Aku makin merasakan gelisahku membadai
Dalam cinta yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan

Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pecan, bulan dan tahun berlalu
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon, dan menghibah_Mu;
Allahu Rahim, Ilahi Rabbi,
Perkenankanlah aku mencintai_Mu
Semampuku
Allahu Rahman, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai_Mu
Sebisaku

Ilahi,
Aku tak sanggup mencitai_Mu
Dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa, hingga Al_Musthafa
Karena itu izinkan aku mencintai_Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku pada_Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku



Rabbi,
Aku tak sanggup mencintai_MU
Seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan diri_Mu dan Rasul_Mu bagi pribadi dan keluarga
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separoh harta demi jihad
Atau Ustman yang menyerahkan seribu ekor kuda untuk syiarkku Din_Mu
Maka perkenankanlah aku mencintai_Mu semampuku,
Melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
Pada wanita2 tua yang menadahkan tangan di pojok2 jembatan.
Pada makanan2 sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilahi,
Aku tak sanggup mencintai_Mu dengan khusuknya shalat salah seorang sahabat Rasul_MU,
hingga tak hirau dia pada anak panah musuh yang terhujam di kakinya.
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintai_Mu,
Dalam shalat yang coba ku dirikan terbata-bata,
Meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Rabbi,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib,
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan_Mu
Maka izinkanlah aku mencitai-Mu dalan satu dua rakaat lailku.

Yaa, Maha Rahman
Aku tak sanggup mencintai_MU bagai para al hafidz dan hafidzah,
Yang menuntaskan kalam_Mu dalam satu putaran malam.
Maka perkenankanla aku mencitai_Mu semampuku,
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Ya Rahim,
Aku tak sanggup mencitai_Mu semisal Summayyah,
Yang mempersembahkan jiwanya demi tegakknya din-Mu
Seandai para Syuhada, yang menjual dirinya dalam jihad bagi_Mu.
Maka perkenankanlah aku mencintai_Mu semampuku
Dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah_Mu.
Maka izinkanlah aku mencintai_Mu semampuku
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Karim,
Aku tak sanggup mencintai_Mu di atas segalanya,
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya,
Dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segala
Perkenankanlah aku mencitai-Mu dengan mencitai keluargaku,
Dengan mencintai sahabat2 ku
Dengan mencitai manusaia dan alam semesta.

Allahu Rahmanurrahim, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencitai_Mu semampuku
Agar cinta itu mengalun dalam jiwaku
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.