Minggu, Februari 27, 2011

kemoterapi

Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk mematikan sel – sel secara fraksional ( fraksi tertentu mati), sehingga 90 % berhasil daan 10 % tidak berhasil. (Hanifa Wignjosastro, 1997)

Tujuan Pemberian Kemoterapi
1. Meringankan gejala
2. Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker

Cara Pemberian
Cara pemberian obat sitostatika dapat dilakukan secara :
1. PO : Per Oral
2. SC : Sub Cutan
3. IM : Intra Muscular
4. IV : Intra Vena
5. IT : Intra Thecal
6. IP : Intra Peritoneal / Pleural

• Pemilihan vena dan tempat penusukan
Pemilihan vena dan arteri yang tepat serta peralatan yang harus dipakai ditentukan oleh usia pasien, status vena dan obat yang diberikan melalui infus. Lakukan pemilihan vena diatas area yang lentur serta pemilihan iv cateter yang paling pendek dan ukurannya yang paling kecil yang sesuai. Vena yang sering digunakan adalah : Basillic, cephalica dan metakarpal. Tempat penusukan harus diganti setiap 72 jam dan vena yang cocok untuk penusukan terasa halus dan lembut, tidak keras dan menonjol serta memilih vena yang cukup lebar untuk tempat peralatan, media kemoterapi dapat membuat iritasi pada vena dan jarigan lunak.

Prosedur
1. a. Persiapan
• Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dipersiapkan ukuran TB, BB, luas badan, darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi liver, gula darah, urin lengkap, EKG, foto thorax AP/lateral, Ekokardiografi, BMP.
• Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat sebelumnya.
• Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.
• Periksa adanya inform concernt baik dari penderita maupun keluarga.
• Siapkan obat sitostatika
• Siapkan cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit.
• Pengalas plastik, dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya
• Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan, sepatu
• Spuit disposible 5cc, 10cc, 20 cc, 50 cc.
• Infus set dan vena kateter kecil
• Alkohol 70 % dengan kapas steril
• Bak spuit besar
• Label obat
• Plastik tempat pembuangan bekas
• Kardex (catatan khusus)

b. Cara kerja
Semua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian farmasi dengan memakai alat “biosafety laminary airflow” kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam tempat khusus tertutup. Diterima oleh perawat dengan catatan nama pasien, jenis obat, dosis obat dan jam pencampuran.

Bila tidak mempunyai biosafety laminary airflow maka, pencampuran dilakukan diruangan khusus yang tertutup dengan cara :
1. Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau kain
2. Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu.
3. Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau intralit.
4. Sebelum membuka ampul pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada puncak ampul. Gunakan kasa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka dan terkontaminasi dengan kulit. Pastikan bahwa obat yang diambil sudah cukup, dengan tidak mengambil 2 kali
5. Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas atau kasa steril diujung jarum spuit.
6. Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9 % atau D5% dengan volume cairan yang telah ditentukan
7. Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat kedalam flabot atau botol infus.
8. Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir pemberian atau dengan syringe pump.
9. Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan.
10. Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum bekas dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan.

2. Prosedur cara pemberian kemoterapi
• Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.
• Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sarung tangan dan sepatu.
• Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik
• Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan infus
• Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran, kitril secara intra vena)
• Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %
• Beri obat kanker secara perlahn-lahan (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai program
• Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%
• Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat serta diberi etiket.
• Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam dengan deterjen. Bila disposible masukkkan dalam kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi etiket, kirim ke incinerator / bakaran.
• Catat semua prosedur
Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah jam dan awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi.

Prinsip Kerja Kemoterapi
Prinsip kerja Kemoterapi adalah membunuh sel-sel yang cepat berkembang biak (terutama sel-sel kanker) dengan merusak atau mengganggu proses pembelahan sel.

Efek Samping Kemoterapi dan Penanganannya
Efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan penanganannya:
1. Rambut rontok / menipis
Bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali jika obat dihentikan.
2. Mual / muntah
Tetap berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang terlalu manis, berminyak/ berlemak dan permen. Biasanya diberikan obat anti muntah oleh dokter.
3. Sembelit
Berikan makanan tinggi serat, misal sayuran dan buah-buahan. Minum banyak. Biasanya jika lebih dari 3 hari tidak berak, akan diberikan obat oleh dokter.
4. Diare
Hindari makanan yang pedas / asam. Beri minum banyak dan makanan yang lunak. Jika mencret lebih dari 1 hari akan diberikan obat oleh dokter.
5. Stomatitis / sariawan / gomen
Pelihara kebersihan mulut. Gunakan sikat gigi yang lembut. Biasanya akan diberikan obat oles oleh dokter.
6. Penurunan daya tahan tubuh
Hindari sumber-sumber infeksi dengan menjauhkan anak dari orang yang sedang flu, sakit tenggorokan, cacar air, sakit kulit dan lain-lain. Pelihara kebersihan badan. Cuci tangan sebelum makan dan sebelum atau setelah menyentuh anak.
7. Perubahan kulit : kering, gatal
Jaga kebersihan kulit. Gunakan pelembab yang tidak mengandung alkohol. Pakai baju yang longgar.

Syarat pemberian obat Kemoterapi
Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus dipenuhi yaitu :
1. Keadaan umum harus cukup baik
2. Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi
3. Faal ginjal ( kadar ureum <> 10 gr %
7. Leucosit > 5000 / ml
8. Trombosit > 100.000 / ml

13 Cara Mencegah Kanker Payudara


Sebagai wanita sudahkah anda tahu cara mencegah dan menghindari kanker payudara? Memang penyakit ini tidak semua menyerang wanita, dan belum tentu anda menderita penyakit ini, namun bukan berarti anda tidak merasa perlu untuk mengetahui cara-cara mencegah kanker payudara, karena mengetahui cara cegah kanker payudara selain untuk pengetahuan, juga berguna untuk mencegah diri anda dan keluarga juga teman dari penyakit ini. karena gejala kanker sangat sulit untuk diketahui, kebanyakan yang ditemui gejala timbul setelah kanker telah memasuki stadium yang lebih lanjut.


Ini ada 13 Cara Mencegah Kanker Payudara:

1. Kesadaran akan payudara itu sendiri
Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Perhatikan setiap perubahan pada payudara menjadi bagian penting perawatan k esehatan wanita. Saat ini, wanita disarankan untuk breast aware? Ini berarti wanita harus tahu seperti apa payudara mereka di depan cermin, dan rasakan saat mandi atau terlentang pada periode berbeda setiap bulan sehingga jika ada perubahan yang tidak normal dapat diketahui segera.

2. Berikan ASI pada bayi
Beberapa penelitin menunjukkan ada hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya resiko berkembangnya kanker payudara meskipun belum ada kesepakatan yang jelas akan hal ini. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda dan lebih lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya adalah semakin baik. Hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormon estrogen. Pemberian ASI secara berkala akan mengurangi tingkat hormon tersebut.

3. Jika menemukan gumpalan, segera ke dokter
Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk ke dokter jika mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, mereka takut memiliki kanker. Ini adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan gumpalan, segera konsultasi ke dokter karena ini akan membantu menenangkan pikiran. Jika gumpalan tersebut adalah kanker, segera lakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa.

4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga
Masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh semua penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu untuk diyakini adalah faktor gen. Faktor ini setidaknya sebanyak 10% dari semua kasus kanker payudara. Hal ini dianggap satu dalam 500 orang membawa gen yang dapat membuat mereka diduga memiliki penyakit tersebut.

5. Perhatikan konsumsi alkohol
Dalam sejumlah penelitian, alkohol memiliki kaitan dengan kanker. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan estrogen.

6. Perhatikan berat badan
Obesitas nampaknya dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Para peneliti menemukan wanita dengan berat 44 sampai 55 pound setelah umur 18 sebanyak 40% memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding mereka yang berubah-ubah hanya 4 atau 5 pound semasa remajanya.

7. Olahraga secara teratur
Beberapa penelitian menyarankan bahwa olahraga dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal ini karena penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolahraga, semakin tinggi tingkat esrogen dalam tubuh.

8. Kurangi makanan berlemak
Ada banyak perdebatan tentang hubungan kanker payudara dengan diet. Tetapi ada bukti bahwa gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan resiko penyakit. Pertahankan asupan makanan rendah lemak, tidak melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet seimbang yang juga membantu menjaga berat badan. Kita menyimpan estrogen di lemak tubuh, jadi lebih sedikit lemak yang kita bawa, lebih baik.

9. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur
Meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan penyebab kanker payudara, satu dari faktor utama penyebab adalah faktor usia. 80% kanker payudara terjadi pada wanita berumur diatas 50 tahun.

10.Belajar relaks
Banyak tercatat bahwa stres dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stres akan menguntungkan untuk kesehatan secara menyeluruh, termasuk resiko kanker payudara.

11. Masukkan brokoli ke dalam menu harian Anda.
Kira-kira dalam sehari Anda hanya membutuhkan secangkir brokoli. Tahukah Anda, brokoli mengandung senyawa sulfuraphane yang secara ilmiah terbukti mengurangi risiko kanker.

12. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian.
Pilihlah sayuran berwarna hijau dan oranye. Makanlah tomat yang kaya dengan likopen. Konon likopen juga agen yang berfungsi memerangi kanker.

13. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan.
Disamping minum the hijau, kudaplah dark chocolate sesekali, karena secara ilmiah terbukti cokelat sebagai agen yang memerangi kanker. Namun ingat jangan cokelat manis, karena Anda tidak akan mendapat manfaatnya.

Kanker vs Kemoterapi

Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfe.

Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 berbagai jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk organ atau jenis sel di mana mereka mulai - misalnya, kanker yang dimulai di usus besar disebut kanker usus besar; kanker yang berawal di sel-sel basal kulit disebut karsinoma sel basal.


Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas. Kategori utama kanker termasuk:

  • Carcinoma - kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan yang mencakup garis atau organ internal.
  • Sarcoma - kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau lainnya atau mendukung jaringan penghubung.
  • Leukemia - kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal diproduksi dan masukkan darah.
  • Lymphoma and myeloma - kanker yang dimulai di sel-sel sistem kekebalan tubuh.
  • Central nervous system cancers - kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang.

Apa yang di maksud dengan obat kemoterapi ?
Obat Kemoterapi (obat sitotastika) adalah sejenis obat yang membunuh sel - sel kanker yang di berikan kepada pasien yang menderita penyakit kanker

Apakah khasiat obat kemoterapi ?
Obat kemoterapi mempunyai khasiat membunuh sel - sel kanker yang ada di dalam aliran darah

Apakah ada efek samping dari pemberian obat kemoterapi?
Efek samping pemberian obat kemoterapi ada, tergantung dari jenis obat kanker yang di gunakan dan efek samping yang timbul tidak sama antara satu orang dengan yang lainya, akan tetapi jauh lebih besar efek terapi yang di timbulkan dari pada efek samping yang muncul

Kapan timbulnya efek samping pemberian obat kemoterapi ?
Biasanya efek samping akan timbul pada hari ke 1 sampai hari ke 10 fase pemberian obat kemoterapi setelah pemberian obat kemoterapi selesai di lakukan, efek samping juga semakin berkurang/hilang

Seperti apa bentuk efek samping yang biasanya timbul ?
1.Efek samping pemberian obat kemoterapi yang timbul dapat berupa :
2.Mual, muntah, tidak napsu makan
3.Diare
4.Sariawan (Stomatitis)
5.Rambut rontok (alopecia)
6.Hiperpigmentasi kulit
7.Penurunan jumlah sel darah putih (Lekosit)

Kapan obat kemoterapi di berikan ?
Obat kemoterapi di berikan bervariasi, setiap pasien mempunyai waktu pemberian yang berbeda - beda tergantung dari jenis obat yang di berikan dan kondisi penyakit yang di derita. Pada umumnya obat kemoterapi ada yang di berikan setiap hari selama satu minggu, atau pemberian dengan siklus 21 hari sebanyak 6 kali pemberian
Dimana obat kemoterapi bisa di dapat ?
Untuk menjaga keamanan penggunaan obat, obat kemoterapi hanya di sediakan di apotik RS Kanker Dharmais
Dimana obat kemoterapi di berikan ?
Obat kemoterapi di berikan di rumah sakit, ada yang memerlukan perawatan beberapa hari, dan ada pula yang hanya memerlukan perawatan satu hari saja di rumah sakit (day care)
Berapa lama obat kemoterapi ?
Lama waktu pemberian kemoterapi sangat bervariasi tergantung dari jenis obat yang di gunakan. Pada umumnya lama pemberian obat kemoterapi bervariasi antara 30 menit - 4 jam. Di ulang ada yang 5 hari berturut turut selama 1 minggu di ulang 1x dalam 1 minggu atau 1x dalam 3 minggu
Siapa yang memberikan obat kemoterapi ?
Obat kemoterapi di berikan oleh perawat yang sudah terlatih dan telah mendapatkan pelatihan khusus tentang cara pemberian obat kemoterapi. Obat harus di berikan sesuai dengan protokol yang sudah di buat oleh dokter spesialis Onkologi Medik
Bagaimana cara perawatan pasien setelah kemoterapi ?
Makan makanan bergizi tinggi kalori, tinggi protein
Banyak makan buah dan sayur - sayuran
Banyak minum air putih
Sampai dengan 48 jam setelah pemberian kemoterapi, siram dengan bersih sisa kotoran di kloset setiap setelah buang air besar dan buang air kecil